Kembali

11 July 2025

Di Tengah Kepiluan Pasca-Banjir Mataram, PKC PMII Bali Nusra Hadir Membawa Asa dan Bantuan

PKC PMII Bali Nusra
Penyaluran Bantuan oleh PKC PMII Bali Nusra
Penyaluran Bantuan oleh PKC PMII Bali Nusra

MATARAM, NTB – Langit Kota Mataram boleh jadi masih menyisakan kelabu pasca-bencana banjir yang melanda beberapa hari lalu. Namun, di tengah puing-puing dan lumpur yang mengering, secercah harapan dan kehangatan hadir melalui aksi nyata. Pada hari Kamis, 11 Juli 2025, Pengurus Koordinator Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PKC PMII) Bali Nusa Tenggara menyalurkan bantuan kemanusiaan yang dipusatkan di Kelurahan Abian Tubuh Baru, salah satu wilayah terdampak paling signifikan.

Suasana haru menyelimuti posko penyaluran bantuan. Wajah-wajah lelah warga yang berhari-hari bergelut dengan sisa-sisa bencana, seketika memancarkan secercah kelegaan saat para kader PMII tiba membawa paket sembako, pakaian layak pakai, perlengkapan bayi, air bersih, dan obat-obatan. Ini bukan sekadar seremoni, melainkan sebuah jembatan solidaritas yang dibangun dari kepedulian mendalam. Aksi ini menjadi bukti bahwa semangat gotong royong dan kepedulian sosial adalah denyut nadi yang tak pernah berhenti di kalangan mahasiswa.

Ketua PKC PMII Bali Nusra, sahabat Ahmad Muzakkir, menyatakan bahwa gerakan ini adalah panggilan moral dan intelektual. Menurutnya, PMII tidak hanya bergerak di ranah wacana, tetapi harus menjadi garda terdepan dalam aksi-aksi kemanusiaan.

“Ini bukan sekadar tentang memberikan bantuan logistik. Ini adalah manifestasi konkret dari teologi sosial yang menjadi ruh pergerakan kita. Dalam setiap butir beras dan helai pakaian yang kami salurkan, ada pesan bahwa (Hablum Minannas) hubungan baik antar sesama manusia adalah kewajiban yang tak terpisahkan dari keimanan kita. Bencana ini adalah ujian bagi kemanusiaan kita, dan sebagai kader pergerakan, kami terpanggil untuk hadir, merasakan, dan meringankan beban saudara-saudara kita di Mataram,” ujar Zakir.

Dari sudut pandang yang lebih personal dan menyentuh, Ketua Korps PMII Putri (KOPRI) PKC PMII Bali Nusra, sahabat Nurhalifah, menyoroti dampak bencana pada perempuan dan anak-anak. Baginya, sentuhan empati adalah kunci pemulihan trauma.

“Melihat senyum seorang ibu yang kembali bisa memasak untuk keluarganya, atau melihat tatapan anak-anak yang kembali ceria walau hanya karena sebungkus biskuit, itulah api yang menjaga semangat kami tetap menyala. Perempuan dan anak adalah pilar ketahanan keluarga. Dalam situasi seperti ini, mereka adalah yang paling rentan. Tugas kami di KOPRI adalah memastikan sentuhan kemanusiaan kami sampai ke jantung keluarga, memulihkan tidak hanya kebutuhan fisik mereka, tetapi juga kekuatan psikologis mereka untuk bangkit kembali,” ungkap Ifa.

Aksi penyaluran bantuan ini merupakan hasil dari penggalangan dana cepat ke beberapa senior dan stakeholder lainnya oleh PKC Bali Nusra. Sekretaris PKC PMII Bali Nusra, sahabat Fidar Khairuddiaz (Diaz), menekankan pentingnya kolaborasi dan keberlanjutan gerakan.

“Bantuan hari ini adalah langkah awal, bukan akhir. Data yang kami kumpulkan dari lapangan mengenai kebutuhan mendesak warga akan menjadi basis untuk advokasi kebijakan kepada pemerintah daerah. Bencana ini adalah pengingat keras bahwa kita memerlukan sistem mitigasi bencana yang lebih baik dan responsif. Gerakan ini adalah bukti kekuatan kolektif. Dari penggalangan dana hingga distribusi, semua kita bergerak bersama. Solidaritas adalah kata kerja, dan kami akan terus bekerja untuk memastikan tidak ada satu pun yang merasa sendirian,” tegas Diaz.

Kegiatan yang berlangsung hingga sore hari tersebut ditutup dengan saling bahu-membahu, menunjjukan kekuatan dan ketabahan bagi para korban serta keselamatan bagi seluruh masyarakat. Kehadiran PKC PMII Bali Nusra di Abian Tubuh Baru bukan hanya sekadar menyalurkan bantuan, melainkan menyalakan kembali lilin harapan di tengah kegelapan pasca-bencana.

Bagikan Rilis